NEO Pulsa Gram

JAKARTA - Dunia digital yang semakin berkembang, berimbas dengan pertumbuhan data yang semakin besar, cepat, dan beragam atau biasa disebut sebagai Big Data. Kalangan industri bisa memanfaatkan Big Data tersebut sebagai sebuah potensi bisnis untuk mengetahui perilaku konsumen.

Presiden Direktur Microsoft Indonesia Andreas Diantoro, mengatakan bahwa saat ini ada empat tren teknologi yang mempengaruhi kehidupan konsumen, yaitu Bring Your Own Device (BYOD), media sosial, layanan cloud, dan Big Data.

"Setiap tahun selalu ada Mega tren, dan Big Data itu saat ini dihadapi oleh manufacturing," tutur Andreas dalam acara Solusi Business Intelligence (BI) dan Big Data Microsoft Tampil di Manufacturing, Retail, Distribution, dan Automotive Summit 2013, di Jakarta, Rabu (3/4/2013).

Tren Big Data, kata Andreas, dihadapi oleh industri manufatur, ritel, distribusi, dan otomatif. Tren Big Data pada akhirnya membuat industri membutuhkan Busineness Intelligent (BI) untuk memanfaatkan Big Data.

Untuk itu, Microsoft mengklaim bahwa SQL Server 2012 merupakan solusi tepat untuk Big Data. "SQL Server itu untuk Business Intelligence yang mengolah data perilaku konsumen menjadi informasi. Di dalam SQL itu juga ada Dynamics AX dan Dynamic CRM, " jelas Manager Pemasaran produk, Platform Aplikasi, Microsoft Indonesia Meisari Arvini Hidayati.

Microsoft Dynamics AX dan Dynamics CRM yang berjalan di SQL Server 2012 itu memungkinkan bisnis dan para profesional memanfaatkan data yang kompleks,  sehingga bisa digunakan sebagai dasar tindakan untuk meningkatkan produktivitas memberikan layanan yang baik, serta mengembangkan bisnis. "Kekuatan Microsoft itu kita terintegrasi antar satu software dengan yang lain, maka konsumen jadi loyal," tutur Meisari.

Menurut Meisari, Big Data yang tidak terstruktur menjadi potensi bisnis karena ketika konsumen mengunggah data, maka industri bisa mengetahui tendensi konsumen tersebut. "Big Data yang diproses bisa memberikan insight untuk perusahaan seperti manufaktur untuk mengetahui behaviour,  ketertarikan, dan keinginan konsumen," jelasnya.

"Big Data bukan hanya tantangan, tapi juga merupakan peluang bisnis. Misalnya teknologi sosial media yang tidak terstruktur membuka peluang karena di sana konsumen mem-posting behaviour mereka seperti di Facebook dan Twitter," lanjut Meisari.

Sejauh ini sektor di dunia yang banyak memanfaatkan Big Data ialah sektor publik seperti badan intelijen. "Sektor publik tersebut sadar bahwa Big Data bisa menjadi potensi untuk informasi," pungkasnya.
(amr)