Ini Cara Red Hat Berbisnis TI di Indonesia

Author: Shconer Design // Category:
Cloud computing (ilustrasi)
Cloud computing (ilustrasi) (datatrend.com)
VIVAnews - Penyedia solusi open source Red Hat mengumumkan strategi bisnisnya untuk menciptakan ekosistem bisnis dengan bermitra pada channel lokal, dan fokus utamanya di wilayah Asia Tenggara atau ASEAN.

Ekspansi bisnis di wilayah ini didasari oleh bisnis global Red Hat yang berkembang selama empat tahun terakhir dengan bermitra pada channel. Damien Wong, General Manager ASEAN Red Hat mengatakan, total kenaikan bisnis Red Hat mencapai 62 persen di tahun 2012.

"Saat ini, banyak perusahaan yang sadar akan keuntungan dari pengembangan teknologi. Sebab itu, kami optimis dapat menyediakan infrastruktur untuk perkembangan teknologi selanjutnya di negara-negara ASEAN, terutama Indonesia," ujar Damien, saat ditemui di Le Meridien Hotel, Jakarta, 24 April 2013.

Peluang bisnis Red Hat itu juga didasari oleh temuan baru IDC. Menurut lembaga riset itu, belanja teknologi informasi (TI) di Indonesia diperkirakan akan mencapai US$15,8 miliar, setara Rp153 triliun, pada akhir tahun 2013, yang didorong oleh meningkatnya daya belanja perusahaan.

Tak hanya itu, merujuk pada hasil Continuum Survey IDC tahun 2012, diketahui bahwa 32 persen perusahaan di Indonesia yang diwawancarai, mengaku sedang mencari cara untuk melakukan efisiensi dan pengurangan biaya infrastruktur TI.

"Kami yakin minat terhadap solusi open source di wilayah Indonesia dan global turut meningkat," ungkap Damien. Bagaimana caranya? "Bekerja sama dengan mitra-mitra di Indonesia untuk menjangkau pelanggan lokal," imbuh dia.

Bahkan, untuk menciptakan ekosistem dalam pelayanan dan penjualan di ASEAN, Red Hat berencana memperkerjakan sekitar 600-800 tenaga kerja baru pada tahun 2014.

"Bekerja sama dengan channel akan membantu. Mitra-mitra kami akan memenuhi kebutuhan para pelanggan open source di sebuah negara," ucap Damien.

Saat ini, produk layanan dari Red Hat adalah Operations Network, Network Satellite, Enterprise Virtualization, Enterprise Linux, Storage, dan Cloudfrom.

"Tren yang sedang tumbuh di Indonesia adalah layanan Cloud atau komputasi awan. Sasaran kami adalah sektor perbankan, telekomunikasi, manufaktur, dan pemerintah," kata Damien. (eh)

Sumber : http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/408016-ini-cara-red-hat-berbisnis-ti-di-indonesia

0 Responses to "Ini Cara Red Hat Berbisnis TI di Indonesia"

Post a Comment