NEO Pulsa Gram

TANGERANG - Perdagangan elektronik melalui internet atau e-commerce juga dimanfaatkan oleh produsen elektronik untuk memasarkan barang-barang produksinya. Namun berbagai kendala masih harus dihadapi untuk mereguk kesuksesan menjual produk di internet.

Diungkapkan Marketing Director Sanken Teddy Tjan, selain menjual produk di pasar tradisional dan supermarket, Sanken juga merambah dunia "maya". Sanken, kata Teddy, telah bekerjasama dengan sejumlah toko online di Indonesia.

Namun meski mengakui peluang penjualan barang elektronik melalui e-commerce besar, menurut Teddy kendala yang dihadapi juga harus diatasi untuk lebih menumbuhkan pasar. "Peluang barang elektronik di e-commerce itu besar sekali, tapi kelemahanannya di Indonesia adalah jaringan internetnya masih termasuk lambat. Selain itu, isu kepercayaan juga menjadi kelemahan e-commerce,"jelas Teddy dalam acara Media Gathering Visit To Sanken Factory di Curug - Cukanggalih, Tangerang, Kamis (25/4/2013).

Menurutnya, masalah kepercayaan konsumen untuk belanja online juga masih menjadi kelemahan e-commerce di Indonesia. "Banyak orang yang masih belum yakin, karena kan kalau belanja online itu kita harus bayar lebih dahulu, baru setelah itu barangnya dikirim. Tapi yang pasti, pertumbuhan e-commerce untuk barang elektronik itu ada," tuturnya.

Kendala lain yaitu proses pengiriman barang elektronik berukuran besar kepada konsumen. Pasalnya menurut Teddy, toko online biasanya tidak menyediakan pengiriman barang berukuran besar kepada konsumen secara langsung. Artinya, jika konsumen membeli barang elektronik seperti TV, maka pihak perusahaan yang langsung mengirimkan.

"Masalahnya juga ada di pengiriman barang, kalau ukurannya besar biasanya kita diminta kirim sendiri karena mereka jarang ada yang simpan stok barang banyak dan itu kan juga berdampak ke ongkos kirimnya. Sedangkan kalau gadget atau baju, mereka (pihak toko online), bisa langsung mengirimnya," jelasnya.

Lebih lanjut, Teddy mengatakan bahwa penjualan produk Sanken di toko online mengalami pertumbuhan, meski tidak terlalu besar. "Sanken selalu konsisten dengan teknologi baru dan kami juga memperhatikan e-commerce. Penjualan produk Sanken dari toko online ke revenue secara keseluruhan itu ada dan geraknya signifikan, tapi jumlahnya belum sampai satu persen," pungkasnya. (fmh)