NEO Pulsa Gram

LONDON - Penelitian terbaru yang dilakukan ilmuwan dari Open University menungkapkan, Stonehenge menjadi tempat yang pernah ditempati oleh manusia pada 2.500 tahun sebelum masehi. Hasil penelitian terbaru ini menunjukkan bahwa Stonehenge telah dikunjungi orang 5.000 tahun lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

Dilansir Telegraph, (19/4/2013), bukti sebelumnya menyarankan bahwa manusia pernah datang ke stius, yang dikenal sebagai Vespasian's Camp sekira 7.500 SM (sebelum masehi). Namun, peneliti percaya bahwa tidak ada tanda-tanda orang yang tinggal di situs tersebut sampai akhir 2.500 SM.

Melalui metode penanggalan karbon, arkeolog mengidentifikasi pemukiman semi permanen yang ditempati dari 7.500 hingga 4.700 SM. Selain itu, arkeolog juga menemukan bukti bahwa selama rentang tahun tersebut, manusia datang ke situs setiap seribu tahun sekali.

Orang-orang yang menduduki situs, kemungkinan bertanggungjawab untuk mendirikan monumen pertama di Stonehenge antara milenium ke-9 dan ke-7 sebelum masehi. Situs Stonehenge juga diakui sebagai tempat di mana satu budaya bergabung dengan budaya yang lain.

David Jacques dari Open University, yang memimpin penelitian mengidentifikasi pemukiman setelah memutuskan untuk mencari bukti di sekitar mata air di situs. Mata air ini, menurutnya bisa menarik binatang.

"Pemikiran saya ialah, di mana Anda temukan hewan liar, Anda cenderung untuk menemukan orang. Apa yang kami temukan adalah lubang berair terdekat untuk hewan dan manusia, jenis sumber air tawar segar sepanjang tahun. Ini yang terdekat dengan tempat ini (Stonehenge)," jelasnya.

Josh Pollard dari Stonehenge Riverside Project menambahkan, tim telah menemukan masyarakat yang menempatkan monumen pertama di Stonehenge. Temuan ini disiarkan dalam sebuah episode The Flying Archaeologist di BBC One. (fmh)