NEO Pulsa Gram

CANBERRA - Gen katak punah asal Australia kabarnya dapat dihidupkan kembali dengan metode kloning embrio. Tim ilmuwan menggunakan teknologi kloning canggih untuk memasukan sel nukleus "mati" ke dalam telur segar dari spesies katak lainnya.

Dilansir Machineslikeus, Jumat (12/4/2013), katak gastric-brooding, Rheobatrachus silus memiliki keunikan dengan menelan telur-telurnya. Kemudian, hewan amfibi yang pernah punah pada 1983 ini melahirkan melalui mulutnya.

Tim Project Lazarus mengklaim telah mampu memulihkan inti sel dari jaringan yang dikumpulkan pada 1970-an. Ilmuwan terus menjaga jaringan tersebut selama 40 tahun di dalam mesin pendingin konvensional.

Proyek ilmiah ini bertujuan untuk membawa katak hidup kembali. Dalam percobaan yang pernah dilakukan lebih dari lima tahun, peneliti menggunakan teknik laboratorium yang dikenal sebagai transfer sel nuklir somatik.

Peneliti mengambil sel telur donor segar dari kerabat jauh katak Great Barred, Mixophyes fasciolatus serta inti telur yang tidak aktif. Beberapa dari telur secara spontan mulai membelah dan tumbuh ke tahap embrio awal.

"Kami mengaktifkan kembali sel-sel mati menjadi lebih hidup dan menghidupkan kembali genom katak punah. Kini, kami memiliki sel segar yang diawetkan dari katak punah untuk digunakan dalam eksperimen kloning mendatang," jelasnya.

Ia mengatakan, peneliti percaya bahwa teknologi bisa membantu untuk menyukseskan upaya mengkloning kata punah menjadi spesies katak yang dapat hadir kembali. "Kami menunjukkan janji besar bahwa teknologi ini sebagai alat konservasi ketika ratusan spesies amfibi dunia berada di penurunan populasi," pungkasnya. (fmh)