NEO Pulsa Gram

RICHMOND - Tim peneliti dari Virginia Tech menemukan cara untuk mengekstrak hidrogen dalam jumlah besar dari banyak tanaman. Ini merupakan terobosan yang berpotensi sebagai pengganti bahan bakar konvensional, dengan biaya lebih rendah.

Dilansir Eurekalert, Kamis(4/4/2013), tidak hanya berbiaya rendah, tetapi bahan bakar ini juga akan sangat ramah lingkungan. "Proses baru kami bisa membantu mengakhiri ketergantungan pada bahan bakar fosil," kata peneliti Y.H. Percival Zhang di  College of Agriculture and Life Sciences.

Zhang dan timnya sukses menggunakan xylose, yakni gula tumbuhan sederhana yang paling berlimpah. Untuk memproduksi sejumlah besar bahan bakar hidrogen ini, Zhang mengusung metode dengan menggunakan setiap sumber biomassa.

Penemuan ini dilaporkan dalam jurnal Angewandte Chemie, International Edition. "Hidrogen merupakan salah satu biofuel (bahan bakar nabati) yang paling penting untuk masa depan," tuturnya.

Metode ini diklaim ramah lingkungan, di mana sumber alami bisa diperbaharui. Selain itu, bahan bakar hampir tidak mengeluarkan gas rumah kaca serta tidak memerlukan biaya mahal atau logam berat.

Metode sebelumnya untuk memproduksi hidrogen adalah mahal dan menciptakan gas rumah kaca. Departemen Energi AS mengatakan, bahan bakar hidrogen ini memiliki potensi untuk mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil dan mendorong manufaktur otomotif untuk mengembangkan kendaraan yang berjalan pada sel bahan bakar hidrogen. (fmh)