Sebuah Puzzle Bernama Museum

Author: Shconer Design // Category:

Ilustrasi (softsia)
Jakarta - Minggu lalu saya dan keluarga berkesempatan untuk menikmati Museum Geologi di Bandung. Museum yang didirikan pada tahun 1928 tersebut saat ini menjadi salah satu monumen bersejarah sekaligus tempat penyimpanan sekitar 60 ribu jenis fosil dan 250 ribu jenis batuan/mineral dari berbagai belahan nusantara.

Kunjungan ke museum selalu menjadi momen yang istimewa bagi kami, sebuah petualangan, dan sebuah proses belajar yang mengasikan. Lebih dari itu, bagi saya pribadi museum adalah sebuah puzzle raksasa yang sangat menantang.

Dari sudut pandang game desain ada 3 karakteristik utama dari sebuah puzzle game:

1. Kompleksitas permainan ditentukan oleh elemen game. Ini menjadi sebuah keistimewaan, karena pada game lainnya kompleksitas permainan umumnya baru bisa ditingkatkan jika kita melakukan perubahan pada mekanisme permainan.

Khusus pada puzzle game, kita bisa meningkatkan kompleksitas permainan hanya dengan merubah bentuk elemen-elemen yang dihadirkan tanpa perlu mengubah mekanisme permainannya (mekanismenya selalu sama yaitu memasangkan bagian secara tepat).

2. Setiap elemen (kepingan puzzle) juga berperan sebagai petunjuk. Hal ini penting untuk disadari karena artinya setiap elemen dalam puzzle game sebaiknya memiliki kandungan informasi yang berarti.

Informasi ini bisa kita gunakan untuk memberikan kemudahan bagi pemain atau bahkan menghadirkan tantangan lebih.

3. Hanya ada dua hal yang mungkin dicapai oleh pemain: puzzle tersusun lengkap (komplit/finish) atau tidak. Tidak ada skor yang bisa terus ditingkatkan. Ketika kita bermain puzzle kita hanya dihadapkan pada 2 kemungkinan: kita berhasil menyusun semuanya atau kita tidak berhasil.

Memastikan susunan elemen (kompleksitas kepingan) yang sesuai dengan target pemain, memastikan penyebaran informasi yang tepat, serta memastikan tiap pemain mampu merangkai seluruh kepingan menjadi 3 hal utama yang harus kita perhatikan ketika mendesain sebuah puzzle game.

Disadari atau tidak setiap museum memiliki 3 karakteristik tersebut di atas. Seperti halnya setiap puzzle game, setiap museum sebenarnya memberi tantangan bagi setiap pengunjungnya untuk mampu menyusun setiap kepingan informasi yang mereka hadirkan untuk kemudian menjadi sebuah gambar utuh, berupa pengetahuan, wawasan, juga inspirasi.

Namun sayang, banyak museum yang ada di Indonesia adalah puzzle game yang terlalu sulit untuk kita selesaikan, sebuah puzzle game yang belum didesain secara sempurna.

Jika saja setiap museum di Indonesia mampu menyusun berbagai materinya secara baik, melengkapinya dengan informasi yang memadai, dan memastikan setiap pengunjung mengerti cerita besar yang coba dihadirkan, tentu akan lebih banyak orang yang menjadikan museum menjadi tempat favorit mereka.


*) Penulis, Eko Nugroho merupakan Game Designer, Co-Founder Kummara Creative Studio (http://kummara.com) serta Inisiator Indonesia Bermain. Twitter @enugroho.


( ash / ash )

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!
Sumber : http://inet.detik.com/read/2013/04/05/093425/2212191/398/sebuah-puzzle-bernama-museum

0 Responses to "Sebuah Puzzle Bernama Museum"

Post a Comment