NEO Pulsa Gram

NEW DELHI – Para peneliti telah menemukan populasi orangutan terlangka di dunia berjumlah 200 ekor secara tersembunyi di hutan-hutan Indonesia. Populasi ini ditemukan oleh konservasionis di dekat Batang Taman, Kalimantan, Indonesia seperti yang dilaporkan Wildlife Conservation Society (WCS).

Dilansir TheHindu, Senin (15/4/2013), The International Union for Conservation of Nature telah menyatakan bahwa semua subspesies orangutan di Kalimantan (Borneo) sudah terancam punah. Para ilmuwan memperkirakan saat ini hanya ada tiga ribu sampai 4.500 orangutan yang tersisa dalam subspesies  yang dikenal sebagai Pongo pygmaeus.

“Dua ribu diantaranya tinggal di Batang Ai Taman Nasional dan Lanjak-Entimau Wildlife Sanctuary yang ada di Serawak, Malaysia,” ujar salah satu ilmuwan.

Dari hasil survei yang dilakukan WCS dengan kelompok lainnya pada Febuari tahun ini, ditemukan 995 sarang di pohon yang menjadi tempat tinggal orangutan. Termasuk diantaranya, sarang segar yang menunjukkan bahwa ada orangutan yang belum lama tinggal di daerah tersebut.

Para peneliti mempelajari sarang segar yang ditinggalkan oleh orangutan liar Indonesia untuk mencari jejaknya yang terus berpindah. “Menemukan mereka sangatlah susah dan kompleks”, lanjutnya. Peneliti juga menemukan bahwa orangutan yang tersebar di hutan tersebut membentuk sarang dengan lebar sekira tiga centimeter.

Berdasarkan pengamatan tim peneliti, pertama-tama orangutan memilih lokasi yang tepat, kemudian membengkokkan cabang, menenun dan memutar cabang untuk kemudian menguncinya ke dalam struktur dasar sarang. Setelah itu orangutan menambahkan lapisan cabang yang lebih kecil di atas konstruksi untuk membuatnya menjadi semacam alas atau kasur.

Wikipedia menjelaskan, Pongo Pygmaeus (Orangutan Borneo) merupakan spesies orangutan asli pulau Kalimantan. Sama seperti orangutan Sumatera, mereka menjadi satu-satunya genus kera besar asli Asia. Seperti kera besar lainnya, orangutan sangat cerdas dan dapat menggunakan alat canggih meskipun hidup dalam pola budaya yang berbeda di alam liar.

Orangutan Borneo tinggal di hutan tropis dan subtropis di dataran rendah Kalimantan dan daerah pegunungan dengan ketinggian 4.900 kaki (sekira 1.500 meter) di atas permukaan laut. Spesies ini dapat hidup di seluruh kanopi hutan primer dan sekunder serta mampu begerak dari satu pohon ke pohon lain yang berjarak jauh untuk menemukan pohon-pohon berbuah.

Sejak ditemukan pada 400ribu tahun lalu, orangutan Borneo telah menjadi spesies yang sudah lama terancam punah. Ancaman serius ini akibat dari penggundulan hutan, perkebunan kelapa sawit, dan perburuan. (amr)