Kaspersky: Serangan Teroris Siber Menunggu Waktu

Author: Shconer Design // Category:

VIVAnews - Saat Anda menonton film Die Hard 4, terbayangkan betapa dahsyatnya sebuah serangan teroris siber. Skenario ngeri film yang diperankan Bruce Willis itu bukan tak mungkin bisa menjadi kenyataan. Potensi menuju serangan itu sudah muncul.

Hal inilah yang dicemaskan pendiri perusahaan keamanan Kaspersky Lab, Eugene Kaspersky. Bahkan ia mengakui serangan jenis ini merupakan ketakutan terbesarnya. Terlebih Inggris dan sebagian negara lain, kata dia, tidak siap untuk mengantisipasi serangan mengerikan itu.

"Saya benar-benar takut dengan serangan teroris. Saya tak tahu kapan atau di mana (terjadi), saya takut itu terjadi," ujar Kaspersky dilansir Guardian, Jumat 2 Mei 2014.

Ia sudah membayangkan bila serangan teroris siber bakal menargetkan tempat vital. Misalnya pembangkit listrik, sistem transportasi, seperti yang tersaji pada film itu.

Kecemasan Kaspersky beralasan, sebab beberapa waktu lalu potensi serangan siber dahsyat sudah muncul dengan temuan virus malware Stuxnet.

Virus ini dicurigai merupakan serangan yang disponsori, didukung sumber daya dan keahlian negara untuk menyerang instalasi nuklir Iran.

"Saya takut Stuxnet dan semua senjata siber merupakan inovasi yang sangat buruk. Mereka bisa dengan mudah menyalin, mempekerjakan insinyur, mengembangkan senjata yang sangat mirip," kata Kaspersky cemas.

Ia juga meyakini adanya kemungkinan segelintir orang dengan pengetahuan teknologi minim di area tertentu, tapi memiliki uang banyak untuk mempekerjakan orang guna menciptakan serangan dahsyat.

"Senjata siber seperti bumerang, sekali dikerahkan mereka dengan mudah dapat dirancang dan dikirim kembali untuk menyerang pengembang senjata," ujar Kaspersky.

Pria usai 48 tahun itu berpendapat, serangan peranti lunak lebih berisiko, karena mudah untuk menyalin senjata peranti lunak dibanding menyalin senjata fisik yang tak mungkin dilakukan.

Lebih lanjut, Kaspersky memaparkan tiga tingkat serangan siber yang bisa dilakukan oleh suatu bangsa. Tiga tingkatan ini menggambarkan tingkat risiko.

Serangan DDoS

Jenis serangan ini sudah banyak dilancarkan oleh kelompok peretas. Secara teknis, serangan ini membombardir suatu sistem komputasi tertentu dengan trafik data yang membuat sistem kelebihan beban dan berakhir lumpuh.

Memang serangan ini susah untuk dihindari, sebab serangan bersifat massif dan terus menerus. Kaspersky menyayangkan tak ada ide untuk membendung serangan yang bisa menyasar ke infrastruktur telekomunikasi, internet hingga mobile.

Serangan data penting

Tingkat serangan lebih berisiko, sebab target merupakan data penting perusahaan, industri, infrastruktur sampai badan pemerintah.

Tujuan serangan bisa untuk menghapus data, atau secara sembunyi memodifikasi data yang berujung pada risiko lebih berbahaya.

Serangan infrastruktur

Menurut Kaspersky, jenis serangan ini paling sulit untuk dieksekusi, tapi juga berpotensi paling dahsyat.

Serangan ini menyasar infrastruktur vital dengan skema merusak fisik ke sistem serta bangunan. Skema serangan ini disebut mirip apa yang dijalani Stuxnet.

Solusi

Lantas dengan potensi serangan yang mencemaskan itu, apa solusinya?.

Kaspersky tegas menjawab perlunya regulasi nasional dan internasional yang membatasi ruang gerak potensi serangan, agar negara tak bertekuk lutut.

"Saya takut pemerintah negara memiliki lembaga berbeda, ada lembaga yang bertanggungjawab untuk pertahanan dan penyerang. Saat badan pertahanan takut, badan penyerang justru melihat sebagai sebuah kesempatan," ujarnya.

Untuk itu regulasi dan kerjasama internasional, diplot untuk melindungi infrastruktur komunikasi, pertahanan yang rentan dengan serangan.

Secara rinci, Kaspersky menyebutkan perlunya platform dan sistem operasi baru yang aman guna melindungi infrastruktur penting dan data.

Seiring itu, katanya, pemerintah secara global perlu memperkenalkan peraturan guna menentukan tingkat keamanan tertentu seputar infrastruktur penting.

Selain itu, dia juga memandang perlu kerjasama internasional untuk bergerak cepat 'menemukan orang-orang jahat sebelum mereka menekan tombol'.

Menurut Kaspersky, hal itu penting mengingat persiapan pengembangan senjata siber kerap tak diketahui dan didukung dana sangat besar.

Kaspersky merujuk pada rilis Kementerian Pertahanan Inggris belum lama ini, yang mengaku kementerian tengah mengembangkan program riset rahasia bernilai multi juta poundsterling untuk menghasilkan teknologi serangan siber.


Sumber : teknologi.news.viva.co.id

0 Responses to "Kaspersky: Serangan Teroris Siber Menunggu Waktu"

Post a Comment